PENGAPURAN PADA TANAH ASAM
Pengertian asam basa
Pengertian asam di sini adalah suatu senyawa yang bila di larutkan ke dalam air akan menghasilkan proton atau hidrogen. Sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksil jika di larutkan dalam air. Di dalam tanah, apabila kepekatan ion hidrogen atau di sebut pula proton yang beredar di dalam tanah lebih sedikit, maka rekasi tanah tersebut menjadi asam d
an apabila sebaliknya, tanah tersebut menjadi basa.
Besarnya tingkat keasaman dan kebasaan tanah di nyatakan dalam bentuk gram mol per liter yang di tulis dalam bentuk pecahan, misalnya 1/10 gram mol/liter atau 1/100.000.000.000.000 gram mol/liter. Angka-angka tersebut bisa juga di tulis sebagai angka 10 berpangkat seperti 10 -7 (logaritma 7 negatif). Angka log negative dari kepekatan ion hidrogen merupakan derajat kemasaman, yaitu reaksi tanah yang di lambangkan dengan pH singkatan dari Potential of Hydrogen.
Derajat kemasaman yang di lambangkan oleh pH berkisar antara 1 sampai 14. angka satu menunjukkan kepekatan ion hidrogen pada tanah adalah 10 -1 atau 1/10 gram mol/liter, angka dua menunjukkan kepekatan ion hidrogen pada tanah adalah 10 -2 atau 1/100 gmol/liter dan seterusnya sampai 14.
Pada angka yang di tunjukkan oleh pH, jika angka lebih kecil dari 7 (1-7) maka tanah tersebut bersifat masam, dan bila angka lebih besar dari 7 (7-14) maka tanah tersebut bersifat basa. Sedangkan untuk tanah normal, angka yang di lambangkan oleh pH adalah 7.
Cara menentukan keasaman tanah
Untuk menetukan tingkat kemasaman tanah, maka alat yang bisa di gunakan di antaranya adalah kertas lakmus dan Soil Tester/pH tester. Adapun cara menggunakan alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :
a) Kertas lakmus
Untuk kertas lakmus ini, tahap pemakainnya adalah sebagai berikut:
1. Ambil tanah sample yang akan di ukur derajat kemasamannya
2. Larutkan tanah tersebut ke dalam aquadest (dalam wadah)
3. Biarkan tanah terendam sampai airnya bening kembali
4. Setelah airnya bening, pindahkah air yang bening ke wadah yang lain.
5. Ambil sedikit kertas lakmus dan celupkan ke dalam air tersebut
Setelah beberapa saat, lihat perubahan warna pada kertas lakmus tersebut dan cocokkan dengan warna skala pada pembungkus kertas lakmus yang biasanya di lengkapi angka masing-masing pH.
b) Soil tester atau pH tester
Untuk alat ini pemakaiannya cukup mudah, yaitu tinggal menancapkan alat yang mirip pasak ini kedalam tanah sesuai batas yang di anjurkan, kemudian tinggal melihat angka-angka jarum skala yang ada pada bagian atas alat tersebut.
Pangapuran pada tanah masam
Pada umumnya, pH tanah yang di kehendaki untuk pertumbuhan tanaman agar optimal adalah pH tanah netral yaitu 6,5-7,0 karena pada kondisi pH netral unsur hara dapat tersedia secara optimal dan mikroorganisme dapat berkambang dengan maksimal.
Untuk tanah-tanah yang bersifat masam agar pH-nya meningkat mendekati netral, maka di perlukan pengapuran. Besarnya pengapuran tergantung dari :
- Angka pH tanah yang ingin di capai
- Jenis kapur yang di berikan yang di nyatakan dengan kandungan setara CaCO3
- Besarnya ukuran partikel kapur. Semakin halus kapur, semakin sedikit kapur yang di berikan.
- Kelas tekstur tanah. Semakin tinggi kandungan liat tanah, semakin tinggi kapur yang di berikan.
Sedangkan cara mengapur tanah masam itu sendiri ada beberapa tahap yang harus di lalui dengan susah payah, yaitu :
- Persiapkan kapur sesuai dosis yang telah di tentukan.
- Bersihkan lahan yang akan di kapur dari rumput atau tanaman pengganggu lainnya.
- Cangkul / bajak tanah secara keseluruhan.
- Bagi lahan dalam beberapa petak. Misalnya lahannya adalah satu hektar, maka bagi menjadi 40 petakan, yang berarti tiap petak akan mendapat jatah 1/40 dosis kapur yang di berikan.
- Petakan-petakan tersebut dapat di tandai dengan tali atau lainnya, tanda apa sajalah pokoknya yang mau mengapur bisa tahu, terserahlah seperti apa aku nggak perduli.
- Tebarkan kapur ke seluruh lahan sesuai rencana.
Hal- hal yang perlu di perhatikan dalam pengapuran tanah masam
Pengapuran pada tanah asam harus memperhatikan beberapa hal yang penting, yaitu :
a). Waktu pengapuran
Waktu pengapuran yang paling baik adalah pada saat penghujung musim kemarau, apabila hujan sedang giat-giatnya turun, maka sebaiknya pengapuran janganlah di lakukan.
b). Dosis kapur
Sebaiknya dosis yang di berikan jangan sampai over, karna bisa menyebabkan tanah menjadi basa, jika tanah basa maka harus di beri belerang, dan hal ini sungguh sangat merepotkan. Untuk tanah yang terlalu asam, di anjurkan untuk melakukan pengapuran secara bertahap, misalnya setelah pengapuran pertama berjalan 2-3 minggu kemudian tanah di kapur lagi.
Tabel kebutuhan Dolomit / CaCO3/ CaSiO3 per ha pada berbagai pH tanah
-
pH tanah
CaCO3 (ton/ha)
Jumlah dolomit
(ton/ha)
CaSiO3
(ton/ha)
4
11.16
10.24
12.98
4.1
10.64
9.76
12.37
4.2
10.12
9.28
11.77
4.3
9.61
9.82
11.17
4.4
9.09
8.34
10.57
4.5
8.58
7.87
9.98
4.6
8.06
7.39
9.38
4.7
7.53
6.91
8.76
4.8
7.03
6.45
8.17
4.9
6.52
5.98
7.58
5
5.98
5.49
6.95
5.1
5.47
5.02
6.36
5.2
4.95
4.54
5.76
5.3
4.45
4.08
5.17
5.4
3.92
3.6
4.56
5.5
3.4
3.12
3.95
5.6
2.89
2.65
3.36
5.7
2.37
2.17
2.76
5.8
1.84
1.69
2.14
5.9
1.34
1.23
1.56
6
0.82
0.75
0.95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar