Kamis, 31 Maret 2011

Mengatasi ulat pada tanaman Jabon

Dalam penanaman bibit jabon salah satu kendala yang dihadapi oleh para pekebun yang muncul di lapangan paling sering adalah hama ulat penggulung daun (a.hilaliris) ulat ini bersembunyi didalam daun dan menciptakan suatu benang halusdan memakan daun secara serakah ,akibatnya daun jabon bisa mengering dan menyebabkan pengguguran dan penggundulan ,sebetulnya hama ini tidak mematikan dan adaun bisa tumbuh lagi terutama bagi tanaman jabon yang rantingnya di pangkas sehingga ulat tidak akan memakan habis.

penyebab kehadiran ulat ini salah satunya adalah penanaman monokultur skala luas tanpa diimbangi tanaman pendamping yang menolak hama seperti suren,mimba,mindi,dan sebagainya.kebersihan lahan dan kondisi kesuburan tanah dan kelembaban juga sangat berpengaruh dimana intensitas serangan juga berbeda beda berdasarkan ketinggian dari permukaan laut (dpl).
salah satu metode penanganan hama adalah dengan dua cara :

1. cara kimiawi : dengan cara penyemprotan instektisida sistemik yang menyerap kedalam daun dicampur perekat .salah satu merk dagang yang banyak kita pakai adalah PREFATHON,atau DECIS,atau RIZOTIN ditambah perekat dan perata.disemprotkan sesuai dosis pada ujung daun kebawah sampai setengah daun utama karena daun kebawah tidak berpengaruh bila tidak disemprot.

2. cara biologis juga terbagi dua antara lain :
a. Penyemprotan dengan ramuan daun tembakau,dicampur daun sirsak dengan perbandingan 1 kg daun
tembakau dan 0,5 kg daun sirsak dicacah direndam 5 liter air selama semalam dan diencerkan per liter dengan 15 liter air.semprotkan
b. dengan memanfaatkan predator alami seperti semut rang-rang ,caranya dengan meletakkan usus ayam pada ranting kayu jabon sehingga semut akan datang dan bersarang,semut rang-rang akan menyerang ulat jabon cara ini sukses diterapkan pada petani kami dan pada petani kakao selain itu juga sebagai pencegahan.
dan mencegah adalah lebih baik daripada mengobati karena tanaman apapun pastilah memiliki hama,dan hama juga memiliki musuh alami tetapi kadang karena penanaman yang tidak memiliki kaidah yang jelas akan mengganggu keseimbangn dalam ekosistem.

Tidak ada komentar: